Batik Oey Soe Tjoen dikenal karena kehalusan, ketelitian dan komposisi warna yang telah diwariskan sejak Rumah Batik Oey Soe Tjoen berdiri. Motif batik di masing-masing batik terlihat menyatu dalam campuran warna yang kaya yang menjadikannya sebuah ciri khas batik Oey Soe Tjoen. Sehingga tidaklah berlebihan apabila kain batik Oey Soe Tjoen dapat disebut sebagai sebuah karya seni.
Setiap lembar kain batik Oey Soe Tjoen selalu memiliki kehalusan, kualitas, kesempurnaan dan komposisi warna yang menawan. Semua pola atau motif di batik ini dilakukan di kedua sisi kain, sebuah hal yang tidak dilakukan oleh pembatik lainnya. Disertai motif-motif yang kaya percampuran budaya Belanda, budaya pesisir Pantai Utara Jawa, budaya Arab, budaya Cina dan tentu saja budaya Jawa. Hal ini terlihat dari motif-motif yang terlukiskan di selembar batiknya. Warna-warna pastel dan warna gradasi di masing-masing motif, serta arsiran garis-garis tipis yang menambah kedalaman dalam batik Oey Soe Tjoen.
Oey Soe Tjoen bersama istrinya Kwee Tjoen Giok Nio memulai usaha batiknya pada tahun 1925 di Kedungwuni no 104, Pekalongan. Mereka mengalami dan merasakan pasang surutnya kehidupan, dan tidak menyurutkan semangat mereka untuk mewariskan usaha Rumah Batik Oey Soe Tjoen ke anak dan cucuk mereka. Kini Rumah Batik Oey Soe Tjoen dijalankan oleh cucu mereka, Widiati Widjaja di rumah yang sama saat Oey Soe Tjoen memulai usaha batiknya.
Tahun 2025 bertepatan dengan 100 tahun Rumah Batik Oey Soe Tjoen, Widianti Wiidjaja membuka rumah mereka untuk dikunjungi dan mengagumi kegigihan 3 generasi dalam membuat batik dalam sebuah pameran di Jakarta.